JURNAL NGAWI - Desa Claket yang berada di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, saat ini telah menjelma sebagai salah satu tujuan primadona dalam upaya memajukan pariwisata desa di area perbukitan tersebut.
Berada tak jauh dari tengah Kecamatan Pacet yakni kira-kira 5 kilometer serta berjarak sekitar 35 kilometer dari Kota Mojokerto, Desa Claket menghadirkan pemandangan pegunungan yang alami dan mempesona. Di sini juga dijaga warisan budaya dan adat istiadat setempat agar tetap lestari.
Dengan area seluas 225.753 hektare dan terletak pada ketinggian sekitar 950 meter di atas permukaan laut, Desa Wisata Claket mempunyai temperatur rata-rata 22 derajat Celsius yang menyegarkan. Hal ini membuat daerah tersebut menjadi destinasi liburan sempurna untuk pengunjung yang menginginkan hawa dingin serta merindukan ketenangan luar kota.
Desa Claket dikitari oleh hutan pelindungan yang tetap asli. Ini menjadikan banyak sekali potensi pariwisata alam ada di wilayah tersebut. Pengunjung dapat merasakan pesona air terjun tersembunyi, goa-goanya dengan sejarah warisan masa lampau, bahkan rute mendaki mencapai Gunung Welirang. Tambahan pula, pemakaman tua bernilai sejarah turut melengkapi daya pikat budaya dalam desa ini.
Tidak mengherankan apabila wilayah ini menjadi lokasi pembangunan banyak vila, guest house, serta akomodasi yang dijalankan oleh penduduk setempat. Di samping pariwisata alam, Desa Claket pun mempunyai daya tarik kuat untuk wisata edukatif seputar bidang pertanian, peternakan, bahkan sampai industri rumah tangga. Ada pula area perkemahan dan outbound, sehingga membuatnya jadi opsi favorit baik bagi turis keluarga, siswa, maupun komunitas pencintai alam.
"Desa Claket tidak hanya menyajikan pesona alamnya saja, namun juga memberikan pengalaman budaya asli. Kita terus melestarikan tradisi seperti Ruwatan Desa dan Wiwitan yang secara berkala diadakan bersama penduduk sekitar," jelas salah satu pemuka masyarakat lokal tersebut.
Kehidupan penduduk di Desa Wisata Claket masih amat terikat pada warisan kebudayaannya. Seni dan budayanya tetap lestari seiring kemajuan jaman. Kesenian tradisional yang masih dipertahankan meliputi Seni Bantengan, Hadrah, dan Terbang Jidor. Beragam ritual semacam ruwatan desa, wiwitan (perayaan pesta panen), serta bermacam-macam acara adat lainnya merupakan elemen rutin bagi masyarakat setempat yang bisa dilihat secara langsung oleh pengunjung.
Pemimpin Desa Claket menegaskan bahwa peningkatan pariwisata dengan pendekatan komunitas adalah prioritas terpenting bagi daerah tersebut. "Tujuan kita adalah memperkenalkan Claket sebagai destinasi wisata yang mencakup unsur lingkungan dan kebudayaan," katanya. Dia juga menambahkan, "Setiap aspek potensial akan dirangkum untuk memberikan kesempatan pada para pelancong untuk mendapatkan pengalaman tak terlupakan sambil tetap melestarikan warisan setempat."
Dengan segala kelebihan yang ada, Desa Claket tidak hanya menjadi daya tarik untuk turis lokal tetapi juga mulai mendapat perhatian dari para pelancong asing yang ingin merasakan pengalaman autentik di kampung-kampung tradisional Indonesia. ***